Digital Signal Processing (DSP) telah menjadi tulang punggung bagi berbagai aplikasi teknologi modern, mulai dari telekomunikasi hingga sistem kendali otomatis. Dalam era digital yang semakin berkembang, peran DSP tidak hanya semakin krusial, tetapi juga terus berevolusi. Masa depan DSP menjanjikan terobosan besar seiring dengan integrasi kecerdasan buatan (AI), pembelajaran mesin (machine learning), dan komputasi edge. LINK
Secara fundamental, DSP memungkinkan pengolahan data sinyal analog menjadi bentuk digital yang lebih fleksibel untuk dianalisis dan dimodifikasi. Ini menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi, pengolahan citra, audio, dan video, serta di sektor kesehatan dan pertahanan. Namun, seiring meningkatnya kompleksitas sinyal dan kebutuhan untuk respons waktu nyata (real-time), teknologi DSP dituntut untuk lebih adaptif, efisien, dan cerdas. LINK
Dalam konteks masa depan, penggabungan DSP dengan AI menjadi salah satu tren utama. DSP konvensional umumnya bergantung pada algoritma statis, sedangkan integrasi AI memungkinkan pengolahan sinyal bersifat dinamis, prediktif, dan kontekstual. Contohnya, dalam pengolahan citra medis, sistem DSP yang didukung AI dapat secara otomatis mengenali pola penyakit dalam gambar MRI dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Hal ini membuka peluang luas bagi riset-riset lanjutan di lingkungan akademik dan lab laboratories seperti yang dimiliki oleh Telkom University, kampus teknologi terdepan di Indonesia. LINK
Selain itu, penggunaan teknologi edge computing memperkuat fleksibilitas DSP. Dengan pemrosesan sinyal yang dilakukan di perangkat lokal (seperti IoT), waktu latensi bisa ditekan drastis, dan efisiensi energi meningkat. Hal ini sangat relevan untuk sektor industri seperti kendaraan otonom, drone, dan sistem kendali robotik. Maka tak heran jika banyak universitas berbasis teknologi yang mendorong eksplorasi ini sebagai bagian dari semangat global entrepreneur university, menciptakan solusi berbasis teknologi yang mampu bersaing di tingkat global. LINK
Tidak hanya dalam aplikasi praktis, pengembangan perangkat keras DSP juga akan mengalami transformasi besar. Chip DSP generasi mendatang diharapkan mampu mengolah data lebih cepat dengan konsumsi daya yang lebih rendah. Pengembangan ini penting untuk mendukung sistem real-time dan perangkat yang memerlukan komputasi tinggi namun portabel, seperti perangkat medis wearable atau sistem monitoring bencana. LINK
Telkom University melalui pusat inovasi dan lab laboratories-nya telah aktif mengembangkan riset-riset di bidang DSP dengan pendekatan multidisiplin. Kombinasi antara teknik elektro, informatika, dan rekayasa perangkat lunak menciptakan ekosistem riset yang solid dalam menghadapi tantangan masa depan. Bahkan, proyek-proyek mahasiswa diarahkan untuk menciptakan prototipe teknologi DSP yang aplikatif dan siap dikomersialkan.
Sebagai penutup, masa depan Digital Signal Processing akan ditentukan oleh kemampuannya untuk berintegrasi dengan teknologi baru dan menjawab kebutuhan industri yang terus berubah. Dengan pendekatan kolaboratif antara akademisi, industri, dan komunitas global, DSP akan terus menjadi pusat inovasi teknologi yang relevan dan strategis, baik untuk pengembangan solusi lokal maupun global.